Aku Salah...........
Menyingkap perasaan orang itu ternyata sanagt sulit, lebih sulit dari yang kita bayangkan, lebih sulit dari memanjat gunung terjal, kemudian kita jatuh kembali.. yah... Aku ingin belajar lebih banyak tentang ini. agar suatu saat aku tak pernah salah menafsirkan apa yang aku lihat tentang seseorang..agar aku tak pernah salah, menerima perhatian orang lain, dan agar aku juga tak pernah salah memberikan perhatian kepada orang lain,
Kemarin aku berkunjung ke rumah salah seorang dosen. dosen yang baik, yang dengan begitu ikhlasnya mengundang kami bertamu kerumahnya, dan dengan begitu repotnya menyediakan makan siang kami yang begitu lezat. sejak awal pertemuan aku menyangka dia adalah seorang wanita karir yang sibuk dengan sejuta aktivitas dan menyita seluruh perhatiannya kepada kerjaan dan tugas tugasnya...sehingga mungkin saja sering melupakan keluarganya, temyata aku salah . dia adalah orang yang begitu bijak dalam membagi waktunya
Hingga ketika kerumahnya , aku tau dia adalah seorang ibu yang sangat memperhatikan keluarganya...
Kamu tau ?
Didalam rumahnya tak ada satu pun hal yang tak tersentuh dari kreativitas tangannya dalam menata rumah, dari sejuta perhatian dan cara didik yang baik dalam mengasuh anak, sehingga anaknya begitu patuh dan disiplin , dari cara dia berbicara kepada orang yang ada dirumahnya aku tau, bagaimana dia begitu menghormati orang tua dan juga pembantunya. dari cara dia berbicara dengan suaminya yang begitu manja, aku tahu, bahwa suaminya adalah laki laki yang sangat beruntung memiliki dia.
Tapi ternyata aku tak hanya perlu belajar itu saja dari dosen wanita ku itu, aku juga perlu belajar memaknai setiap yang dia lakukan, yah ,,,,,,,,,,
Belajar akan sesuatu pekerjaan yang mesti dilakukan secara ikhlas
Dan belajar tentang menikmati serta mencintai apa yang kita lakukan sehingga kita dapat nilai lebih dari pekerjaan
Juga belajar bahwa setiap detiknya harus ada yang kita berikan kepada orang lain.....
Aku melihat betapa dia begitu Terharu menerima bingkisan dari kami ,,, muridnya. aku melihat juga begitu ikhlasnya dia menerima kami, dan menyambut , padahal dengan kedatangan kami dia harus meluangkan waktu lebih untuk memasak dan sebagainya,,,,,,,,,,,
Aku juga melihat, sorot mata penuh perhatian mendengarkan celotehan kami tentang sejuta hal yang kami temukan di diklat. aku juga liat bahwa dia sayang sama kami semua,,,,,,,,,,,,
Trima kasih bu Sri,,,,,,,,,
Bingkisan manis undangan makan siang darimu, itu tak akan ku lupakan,,,,,,
bahwa kita hanya perlu sedikit waktu untuk menyadari "keikhlasan tak ternilai dari materi, tapi dari indahnya menikmati hidup dengan rasa cinta pada orang lain, tanpa melihat siapa dia dan juga tak perlu ada pertanyaan , kenapa dia perlu berada di hati kita....."
0 komentar