About Me & Love bagian I
"Ceritakan lah kisah cintamu Beibh , yang kamu ingat saja , kakak cuma ingin tahu sedikit saja .."
"Kisah saya biasa biasa saja kak, tak ada yang istimewa , saat ini pun saya belum sanggup membuka diri lagi bagi yang lain "
" Seperti apa dia ? , bagaimana hari harimu bersamanya? Ayolah kay , ceritakan sedikit "
" kalau begitu biarkan saya buatkan catatan saja, saya tidak mahir bercerita "
" Oke , kakak Tunggu yah "
Dan akhirnya saya harus memenuhi janji , Janji adalah hal yang akan selalu jadi beban buat saya kalau belum memenuhinya , Maka hari ini akan saya ceritakan kepadanya , kepada Kakak yang haus akan cerita saya yang tidak begitu penting ini ...
***
Hari ini adalah hari itu. Hari saat mentari bersemangat menyediakan terik. Di luar sana, semilir angin menyebabkan bundaran-bundaran gelas yang menggantung di pipa besi panjang berhias jemuran saling beradu, mendatangkan denting-denting khas.
Kelopak bunga mawar kuning di beranda yang seminggu lalu mekar berwarna segar cerah, kini telah berubah coklat, mengering, lalu jatuh ke permukaan tanah di pot-pot berbahan plastik oranye yang telah kusam terciprat tanah . Hari ini adalah hari itu. Hari yang hanya sanggup mendatangkan penat dan keringat juga air mata kerinduan
Hari itu, sebuah kapal putih besar yang berisik berlayar , membawa kamu yang duduk merenung di dalamnya, pergi ke ujung laut yang terlihat membiru. Beberapa saat sebelumnya , aku berbaring lemas diranjangku memeluk sebuah buku lalu terpaku membaca SMS mu “ Abang udah di Kapal “, lalu aku membiarkan hati-hatiku berdialog dalam senyap, Tak tahu akan sesuatu apapun yang akan aku ucapkan setelah itu.
Hari ini Aku masih menangis, masih membiarkan hatiku tak tahu bahwa waktu-waktu selanjutnya akan kuhabiskan tanpamu. Aku masih saja di situ, melewatkan menit demi menit. Hingga suatu saat, tubuhku sendiri memberiku kesadaran akan ketiadaanmu.
Aku haus kamu Ah... kamu tak ada. Ah... kamu tak ada. Aku mau... aku mau... aku mau kamu , akh kamu tak ada , lalu kubiarkan dahagaku , terlalu dahaga .. mengeringkan kerongkonganku , sebentar lagi bahkan seluruh tubuhku
Hari ini adalah hari itu. Hari saat aku duduk terpaku hanya melihat bonekaku yang kubiarkan terduduk disudut kamar dan telingaku yang mendengarmu tapi tak pernah kuingat apapun lagi yang kau ucapkan diselular itu.
Kepalaku Berputar ke kiri, berputar ke kanan. Nafasku kuhirup dalam dalam, kututup mulutku agar tak terdengar isakan , dipipiku sebuah sungai menganak tak tertahan. Tak ada yang paling kuinginkan saat itu selain membenamkan tubuhku sepenuhnya dalam air hingga hilang sesak ku , lukaku , dan sebuah lobang dijantungku serta mengeluarkan sebuah Kata penyesalan “ Aku tak pernah ingin mengenalmu “.
Aku tak suka ini, Karna walaupun aku telah luka , aku masih saja mengingatmu Hari ini adalah hari itu. Hari yang hanya sanggup mendatangkan kiamat kecil dikehidupanku.
Sejak hari itu, aku masih saja mencari kamu. Aku mencari kamu di balik punggung lelaki-lelaki yang menjanjikanku cinta , pun di sorot mata mereka saat kami akhirnya berjabat tangan untuk kali penghabisan.
Aku mencari kamu di setiap tanganku menggenggam kunci motorku. saat aku membuka pintu rumahku , dan aku mencari kamu dipantai itu, di bangku bangku gerobak sate pinggir jalan itu , dibengkel itu. ditoko buku itu. Aku, yang hampir saja tiba di garis batas awal putus asa, mencari kamu di wajah dan sosok ribuan orang yang bersimpangan arah denganku, walau hanya dalam hitungan sepersekian detik saja. Sejak hari itu, aku masih mencari kamu. Hingga hari ini.
Hari ini adalah hari itu. Hari saat aku menemukan Kebahagiaanku di setiap derai tawamu , cerita lucumu , ucapan terima kasihmu , bahkan hingga sebuah telepon tengah malam mu yang membuat kiamat kecil dikehidupanku. Hari ini aku masih kehilangan kamu.
***
*Ketika kini aku membencimu, itu karena aku mencintaimu sampai pada titik di mana hatiku hancur menyerpih karenanya...
0 komentar