Mari Memahami Wanita

by - April 26, 2010

Tak bisa dipungkiri , Hal yang Paling diinginkan setiap pasangan setelah " melegalkan hubungannya " alias menikah dengan pasangan adalah " SEX "
( Oh My Godd , si Kay terkena sindrom apa yah ?? Kok makin hari bahasannya makin Dewasa dan sekarang sudah Nyangkut Sex pula , any ways , alasannya cukup sederhara " saya ingin Belajar ".. Oke teman teman ) 

Lelaki , Mari memahami wanita ...
Hmmmm, Mari kita Bahas  masalah pernikahan dan Rumah tangga sebagai dasarnya dulu ...
Masalah yang muncul dalam hubungan pria-wanita , setelah menikah maksudnya  hampir semuanya muncul akibat minimnya saling pengertian satu sama lain. Masing-masing berharap agar pasangan berpikir seperti dirinya.Padahal , kembali lagi kepada postingan minggu lalu 

" pernikahan justru salah satu pengorbanan terbesar di dalam kehidupan. Di saat kita bahkan tidak selalu bisa berdamai dengan diri sendiri, sering tak sanggup memaafkan dan menerima kesalahan serta kekurangan diri sendiri, kita malah harus berbagi hidup dengan manusia lain, memaafkan semua kesalahannya, menerima segala kekurangannya."


lalu Apa sich kata beberapa laki laki tentang  : "wanita , Pernikahan , Cinta , Sex"


Semua perempuan matre: sebab mereka menyukai keindahan, dan keindahan adalah daftar harga yang harus kita bayar.
Hampir semua perempuan menangis usai mengucapkan ijab-kabul, dan membiarkan kita bingung sendiri mengartikan tangisan itu ekspresi rasa gembira atau ekspresi menyesal telah menikah dengan kita.
Kita selalu mengganggap mereka fragile, lemah. Tapi ketika mereka mengatakan enough is enough, kita yang datang menyembah termehek-mehek dengan janji sejuta surga. Anehnya, kadang mereka percaya akan ada sejuta surga.
Ketika ’pertandingan mencangkul sawah’ dilaksanakan, kita jarang ’menunggu’ mereka. Bagi mereka, keluar bareng adalah ekspresi cinta sejati. Tapi bagi kita keluar bareng adalah ekspresi usai nonton bioskop.
Wilson Sitorus
Pernikahan menjadi pertaruhan terakhir untuk menentukan di  paha siapa  kau percayakan kepala lelahmu kau baringkan. Pernikahan adalah tempat di mana kau seharusnya khawatir ketika jam 9 malam dia belum pulang. Tempat di mana dia bisa membanggakanmu sebagai partnernya. Dia bukan konco wingking, yang diam dan pasif. Dia adalah partner, dinamis dan antusias.
Baginya pernikahan adalah awal dan akhir, tempat namamu akan disebut dalam sujudnya. Andai akidah membolehkan, dia bahkan bersedia wudhu dengan keringatmu. Tanya dirimu baik-baik: kalau akidah membolehkan, bersediakah engkau wudhu dengan air matanya?
Wilson Sitorus

Cintailah dia karena dia. Bukan sekadar karena bening matanya menenggelamkanmu dalam samudera rasa tak terperikan, apalagi cuma karena bau tubuhnya membangkitkan saraf-saraf birahimu. Itu adalah hal-hal yang akan hilang dimakan usia. Cintai dia dengan penerimaan pada kompleksitas dan kerumitan dirinya, pada kekurangan dan ketidaksempurnaannya. Karena mencintai berarti bersedia tenggelam pada kedalaman diri seseorang, termasuk berdamai dengan masa lalunya, mendukung pilihan masa depannya.
Toga Sinanggolang Enriqueza


Wanita bukan cuma tubuh itu–mereka juga pikiran, suara, sudut pandang. Mereka lebih dari apapun yang bisa kau defenisikan dengan pemahamanmu, dengan hasrat-hasratmu, dengan apa yang kau lihat.
Saya juga pernah menjadi lelaki yang “melihat wanita sebagai instrumen seksual belaka” itu.  Sampai kemudian saya menikah, menyaksikan istriku menahan rasa sakit, tangannya menggenggam tanganku, begitu kuat sehingga aku merasa seperti sedang adu panco dengan atlit angkat besi, melihat langsung titipan surga itu turun dari rahimnya: seorang bayi perempuan, dengan suara tangisnya yang sangat soprano.
Toga Sinanggolang Enriqueza
Cinta adalah saat wanita sampeyan memeluk di sore hari sambil melihat matahari terbenam, membuat sampeyan merasa nyaman tanpa harus berlanjut ereksi.
Cinta adalah saat sampeyan pulang ke rumah tanpa duit setoran sementara anak pertama sakit, anak kedua ditagih SPP, dan istri sampeyan menyambut dengan senyum, “jangan berputus asa suamiku, aku bangga pada usahamu.”
Cinta adalah sesuatu yang membuat sampeyan masih tetap merasa bahagia mempunyai seorang istri yang santun dan setia pada saat umur memaksa penis sampeyan ndak seaktif dulu lagi.
Mas Stein
Didepan mesin jahit tua kami menyelesaikan pesanan pelanggan bersama lampu petromaks yang mulai redup.
Disamping beliau, ayah tertidur menemani di kursi rotan usang kami
Saya masih sempat melihat sorot letih dimata ibu dibawah remang lampu teplok. Sempat melintas dibenak, betapa tangguh perempuan yang telah melahirkan saya itu membantu menopang ekonomi keluarga, terutama ketika gaji ayah kerapkali tiba terlambat
Daeng Amril
Sebenarnya Masih ada lelaki yang bilang  seperti ini :
Ketika pria bilang “aku mencintaimu” itu artinya ” aku menginginkanmu” .Menginginkan kalian, para wanita, untuk berada di ranjang mereka
Menikah adalah sebuah keterpaksaan yang harus dibayar oleh pria demi pemenuhan aktifitas ranjangnya
Berumah tangga dan pada akhirnya memiliki anak adalah bonus tambahan yang pada hakekatnya tak pernah benar-benar diinginkannya. Dua hal yang ‘gak laki banget’. Hanya saja itu ‘apa boleh buat’
Yupp, cinta bagi pria adalah nafsu birahi yang dibusanai dengan amat rapi dengan pakaian yang penuh dengan tulisan ‘cinta cinta cinta cinta cinta cinta cinta cinta cinta cinta cinta cinta cinta cinta cinta’, dan di bagian penutup kelamin semakin besar tulisannya.

Lelaki seperti diatas , rasanya Perlu diajak kembali berpikir dan merenungkan kalimat ini ..
" Karna lelaki Emang Egois pada dasarnya "
Bagaimana seandainya kamu harus mengandung sembilan bulan, padahal menggendong anak sembilan menit pun rasanya sudah melelahkan?
Bagaimana jika kamu harus menyusui anak berbulan-bulanan, padahal sesekali menyusui istri pun kamu sudah berteriak-teriak kegelian?
Bagaimana jika pada malam pertama kamu harus merasakan perihnya kehilangan selaput jaka, atau justru harus dicekam ketakutan luar biasa menyadari selaput itu sudah kamu robek sendiri saat masih SMP saya mulai tau metode oblada obladi?
Bagaimana jika kemudian istri kamu sangat kecewa, dan menceraikan kamu… Duh, kamu harus menjalani hari-hari sebagai duda kembang, dengan gunjingan dan nada sumbang…
Bagaimana jika istri memaksa menindih kamu , saat kamu betul-betul kelelahan setelah seharian mengurus anak, dan ingin istirahat karena harus bangun pagi esok hari? Tapi kamu  harus menelentang juga, membuka tubuh dan hati, daripada istri kamu tiba-tiba membawa lari anak kamu ke perlintasan kereta api, atau setidaknya menghadapi cercaan ulama para malaikat-malaikat suci…( Saat istri kamu membuka Al-Quran )
Bagaimana jika seusai menuntaskan hasratnya, padahal pada saat yang sama hasrat kamu baru saja mulai bergerak, dia langsung molor, dan kamu  merasa diri sebagai tempat sampah, penampung cairan yang tak lagi diperlukan?
Kamu mencoba menolak? Bagaimana jika istri  tiba-tiba mengambil kitab suci, mengacung-acungkannya di depan hidung kamu , ngotot diizinkan menikah lagi, dan menentangnya berarti menentang Tuhan dan Nabi, menjadi kafir tak termaafkan sepanjang zaman…



Lelaki dan Wanita memang Harus lebih banyak berpikir lagi , Menikah adalah saatnya kamu mengetahui semua " Kompleksitas " masalah orang lain ( Pasangan kamu ) dan yang lebih dahsyatnya lagi dia  berbeda jenis dengan kamu.


Aihh, Rasanya saya memang Harus banyak belajar lagi ..
" Siapkah Untuk Menikah Tahun ini ?? " 
Mungkin bagi teman teman saya ada yang menjawab 
" saya Siap " tapi untuk saya , 
" Belum , saya masih perlu belajar banyak tentang laki laki , sebelum saya dapat " Jatah " langsung dari Allah " hehehe ..;-) 
Dan Semoga " Jatah " Ups "Jodoh" saya nantinya , benar benar memahami " WANITA " dan MELINDUNGI , bisa NGEMONG , serta Menjadi IMAM yang Sebenar benarnya di Dunia dan akhirat buat saya 
" AMIN YA RABBAL ALAMIN   " 
*_*

You May Also Like

0 komentar