Tak Terdefinisi

by - June 01, 2010

Merasakan  hujan dengan irigan syair itu 

Kupegang erat dan kuhalangi waktu
tak urung jua kulihatnya pergi ....

Seperti ada yang berkelebat, tapi kosong.
Sisanya hanya suara-suara yang mendadak sulit terdengar meski aku telah menajamkan telinga. Katanya dalam samar,
"Kali ini kau harus merabanya dengan perasaan. Buatlah definisi luka-mu lalu sembuhkan!"

Dan pernahkah kamu tiba-tiba terdiam lalu merasa limbung? Sudah tak sakit lagi sekarang (Bohong!), mungkin lukanya sudah sembuh, tak berbekas... (Bohong!) Hanya saja, sekarang seperti ada lubang besar di dada. Menyerap semua rasa hingga tak teraba. 
Mungkin namanya hampa!

Meski mataku mengerjap berulang kali, tapi ia tak pernah mampu menarik diriku dalam nyata. Mungkin aku seperti abu-abu, seperti antara, seperti spasi, dan juga seperti jeda yang memaksa diri untuk lupa.
Seperti tak terdefinisi.

Tapi percayalah, akan selalu ada garis tawa dari bibirku. Entah untuk siapa!

You May Also Like

0 komentar