Barangkali,kepanikan yang melanda dirimuhanyalah serupa gerhanayang melintas sekilaslalu pergi meninggalkan sebaris jelaga di hatimubersama tangis getir disepanjang jejaknyaSementara dia, yang berjarak dengan rindu padamutersenyum sembari membawa cahaya musim semimeninggalkan sisa luka di tepian batinmudan airmata yang mengalir di sepanjang sungai kenanganserta rasa sesal pada harapan dan cintayang telah kau semai diam-diam di ladang impian"Barangkali",katanya lirih,"tempatku pulang,ada disana dan bukan disini"Dan rona merah jambu diwajahmu sontak berubahjadi selaksa awan kelamyang luruh satu-satu menjelma benang-benang hujanmenggenangi palung jiwamu yang mendadak rapuhdan lunglai tanpa daya"Tempatnya berlabuh seharusnya pada dermaga ini," tuturmu sedihbersama embun yang meruap perlahandan impian lumat dalam gigil menggetarkanyang membingkai selasar hatimu
2 komentar