Sudah 19 Tahun saya menjalani hidup yang diberikan Tuhan bagi saya ini , dan menggenapinya menjadi 20 Bulan depan dan ketika saya melihat kebelakang makna hidup untuk saya hanya 2 jenis, sedih dan senang. Secara warna saya hanya mengenal hitam, putih dan abu-abu.
Hitam untuk saat saya bersedih, putih untuk saat saya sedang bersuka cita dan abu-abu untuk saat saya sedang berada diantaranya atau sedang mengalami hitam dan putih sekaligus.
Fast forward kira kira 7 bulan kebelakang warna-warna mulai bertambah, saya mengenal beberapa rasa lagi yang baru bisa saya mengerti maknanya, beberapa diantaranya adalah putus asa dan bersyukur. dan masalah itu berhasil buat saya mewek mewek , nangis hingga sesenggukan , lalu lebih sabar dan tawakkal , serta berpasrah kepada Allah hampir setiap malam dalam Sujud sujud panjang Tahajjud saya , Kadang saya Lupa rasa kantuk itu seperti apa.
Menyenangkan sekali rupanya, setelah saya tahu rasanya putus asa saya belajar tentang rasa untuk pasrah dan percaya terhadap keajaiban. Setelah itu banyak lagi hal-hal dalam hidup yang ternyata membuat saya sadar bahwa ternyata hidup itu tidaklah hanya hitam, putih dan abu-abu.
Fast forward lagi menuju masa sekarang, saya belajar untuk menerima bahwa hidup itu terdiri dari rangkaian warna pelangi yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Damai, keajaiban, bersyukur, berpasrah diri, berbagi, tertawa, menangis dan memaafkan.
Semua adalah turunan dari senang dan sedih. Semua adalah variasi yang membuat kita harus menyadari bahwa proses pendewasaan itu ternyata lebih sulit dari yang kita bayangkan, namun perjalanan menuju dewasa itulah yang mewarnai setiap sudut dari kehidupan kita. Karena proses pendewasaan tidak pernah akan berhenti.
So , saya sekarang tidak lagi khawatir ..
apa yang saya Khawatirkan ??
saya kan Punya Tuhan yang Maha Besar
dan akhirnya Saya lebih suka menari ditengah derasnya hujan dan teriknya matahari...
dan akhirnya Saya lebih suka menari ditengah derasnya hujan dan teriknya matahari...
0 komentar