Powered by Blogger.

Pondok dan Halaman Tempat Bercerita :)

-Khairiah_p- Virtual Home


jika biasanya terburu-buru aku menemuimu. 

jika biasanya kuangkat kepalaku 

bahkan sebelum kau sempat membelai dan mengajakku bermanja-manja.

maka kali ini izinkan aku membenamkan wajahku dalam-dalam.

izinkan dahiku menyentuh Hamparan sajadah lebih lama.

izinkan kubersihkan wajahku dengan air mata.

karena sungguh, malam ini, aku yang begitu ingin bermanja-manja.

rengkuh aku. karena, Tuhan, aku rindu...


* mengingat Ramadhan yang hanya Tinggal Sepuluh Hari Lagi 
Sudah siapkah kamu  kehilangan Ramadhan Tahun ini kay ...
dengan tak ada sedikitpun jaminan , Kamu akan ketemu Ramadhan Tahun depan ..

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
aku seperti mengejar bayanganmu
yang tak pernah tertangkap
tetapi selalu menggantung di depanku


Katanya sih kalau orang kecewa itu rasannya luar biasa.
Bisa beri energi yang dasyat, bisa bikin kita overwork tapi merasa tidak lelah.

Identifikasi kecewa itu selalu jelek bagi orang orang . Untuk saya, identifikasinya tragis.
Perjuangannya menjadi seolah sia-sia.
Apa yang telah terjadi buyar dan untuk dia tidak ada arti.
Saya tidak akan menyeret perasaan saya lebih jauh lagi samudera 
Kecewa juga ada batasnya.
Seperti layaknya sabar.

Saya berjanji, kepada saya sendiri.
dan tentu kepadamu, yang pernah kukasihi.
Bahwa saya tidak larut dalam tidur panjang yang menina bobokan rasa  kecewa saya.
Bahwa kecewa saya ini akan jadi tombak hidup saya yang baru. Tombak perjuangan saya.

Hidup saya, yang lagi-lagi bukan tentang kamu.
Hidup saya, yang saya perjuangkan sekarang untuk saya dan dunia.
Tentu dunia saya. Dimana mungkin masih ada lima sampai sepuluh orang yang tulus menyayangi saya.

Bukan tentang kamu,
kamu yang selalu menganggap saya kecil, ah , mungkin kamu juga sudah lupa nama saya
Kuman yang tidak berarti apa apa , dan tak perlu sebenarnya ada dulu dalam hidup kamu.
Kamu yang besar dimata saya, saya yang kecil di mata kamu.
Yaaa,
memang kisah ini dulu tentang kamu,
kamu yang sangat saya sayangi.

Dan kini tidak lagi.
Ini kisah tentang saya menaklukkan hidup.
Perjuangan saya. Penderitaan saya, harapan saya.

Bukan kamu.
yang sampai detik ini, kalau saya laki laki , Ingin sekali saya menonjokmu . ah saya memang perempuan dan  kamu masih bisa membuat saya ingin menangis hingga detik ini .
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Berapa harga sebuah kepercayaan ??

ah , ini yang saya alami kemarin malam ketika hendak berangkat pulang ke sibolga dari medan , di stasiun Loket sebuah Travel saya menanti Mobil yang akan membawa saya ke Kota kecil sibolga .
Bau asap dimana mana , ramai , lalu lintas medan yang padat menambah riuh suasana, ada tangisan bayi , beberapa penumpang laki laki dan perempuan membawa barang berkarton karton , maklumlah sebentar lagi Lebaran , dan saatnya bagi mereka untuk mudik dan mempersiapkan segala kebutuhan lebaran .

Disebelah saya ada 2 orang ibu ibu paruh baya , usianya sekitar 60 hingga 65 tahun , dan seorang perempuan dengan begitu banyak barang bawaan berupa alat elektronik , Dispenser , Blender Dll . 

saya menyapa mereka , menanyakan No , Mobil yang mereka tumpangi, menanyakan mau kemana . tak lama setelah Ngobrol , saya diminta oleh ibu ibu dan perempuan tadi untuk menjaga barang barang mereka tersebut , dan juga tas tenteng , tas tangan yang biasanya berisi Dompet Dll .. mereka ada keperluan dengan Tiket tiket mereka ? 

saya terheran heran , 10 menit baru bertemu , mereka telah begitu mudah mempercayakan barang barang , bahkan tas tangan mereka kepada saya .. lalu saya tersenyum , dalam hati saya berpikiran " lantas berapa harga yang saya butuh untuk dipercayai seseorang ? "

Ah , malam ini saya kembali mensyukuri nikmat sebagai muslimah yang diwajibkan berjilbab , Penampilan yang sopan dan jilbab yang melekat ditubuh saya , tidak hanya melindungi saya secara pribadi , tapi memberikan rasa kepercayaan dan kenyamanan bagi orang lain yang ada disekitar saya .. Subhanallah .. Saya sangat bersyukur dengan Hijab ini Rabb .. 

" Makasih yah nak " seru si ibu  ketika sudah kembali dari keperluannya ..
" Makasih yah Deq " seru si perempuan , setelah mengambil kembali tas tangan dan perabotan elektroniknya dari saya ..

" sama sama buk , kak " jawab saya ..
Padahal dalam hati saya yang harus berterimakasih kepada mereka , karna telah memberikan saya sebuah kepercayaan , Sebuah hal yang dengan ratusan juta seseorang  rela membayar ( Sebagai pejabat Misalnya )
Dan saya berucap Syukur kepada Allah .. Alhamdulillah ..
saya tidak perlu membayar dengan material apapun untuk mendapat kepercayaan dari mereka ..
jadi .. " Berapa Mahal  harga sebuah kepercayaan ??" 
buat saya saya menebusnya dengan sepotong kain yang saya ulurkan ditubuh , dan sikap santun serta sopan sebagai muslimah , yang memang Perintah rabb saya .. Alhamdulillah :)
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Oleh Sapardi Djoko Damono

"Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata,
yang meluas bening siap menerima cahaya pertama,
yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara

Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala,
dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa,
yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin
yang mendesau entah dari mana

Dalam doaku sore ini,
kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu,
yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu

Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin
yang turun sangat perlahan dari nun di sana,
bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi
dan bibirnya di rambut, dahi dan bulu-bulu mataku

Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku,
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya,
yang setia mengusut rahasia demi rahasia,
yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku

Aku mencintaimu,
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Namanya hijau .. sejauh saya melihat pemandangan yang ada hanya gunung gunung hijau , air dan tembok tembok beton tinggi .. kami pergi ke Damsite hari ini merayakan 17 Agustusan dengan acara Foto foto Narsis di waduk penampungan air yang sangat besar :( , dan jujur setelah satu tahun lebih bekerja di Unit PLN yang ini , saya baru SATU KALI  kesana ..( *malu  )

Dam site itu cantik , suerr !!
saya jadi candu kesana , sayangnya hujan , pulang hujan hujanan dan , ini menyebalkan , saya alergi dingin , tiba dirumah badan saya gembung disana sini , nggak tentu bentuk ,, uhhh .. dan akhirnya saya mengganti acara buka puasa bersama yang harusnya saya jadi MC , dengan meringkuk bersama selimut dan the Blue dikamar ..Minum teh panas dan pakai minyak gosok disana sini ..

Uhh .. Baiklah , Postingan ini bukan tentang sakit saya , ini tentang ketakjuban saya dengan Damsite ..
dan saatnya narsis .. Cantikkan pemandangannya .. dan Modelnya juga .. hehehe ...







Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Rindu itu beban, yang menggelayut pada lengan detik. Enggan berputar. Dan waktu perlahan menghabisimu.
Rindu itu kobaran api, dan hanya kau yang bisa memadamkan
Rindu itu belantara, silahkan tersesat hingga kau menemukannya.
Rindu itu, susunan aksara yang tersimpan di kepala. Barisan kalimat yang menunggu menyusuri ruang dengarmu
Rindu itu sebilah pisau, perlahan mengiris hatimu selapis demi selapis. Hingga sampai ke ukuran tertipis.
Rindu itu nafas yang patah, menanti angin bisikmu untuk menyambungnya lagi.
Rindu itu segelas anggur, pengganti mineral agar sejenak bisa mengaburkan bayanganmu
Rindu adalah mesin waktu, mengembalikan aku pada kenangan tentangmu.
Rindu itu kelengahanku, kau bisa saja membunuhku saat itu.
Rindu, aku harap kau punya tanggal kadaluwarsa. Membatasiku, berhenti membayangkanmu.
Rindu itu, perkaraku dengan waktu. Saat kau hilang dari pandanganku.
Rindu itu batu nisanku, saat kau pergi membawa nafasku.
Rindu itu perjuangan, melalui badai waktu tanpa genggaman tanganmu.
Rindu itu sepi dan batasnya adalah segaris cakrawala senyummu yang tertangkap retinaku.
Kamu, debu terhebat dalam otakku. Dan rindu, menambah sulaman jaring laba-laba di sudut hatiku. Jadilah otak dan hatiku ini ruang kusam tempat bersarang rindu dan debu yang bernama memori. Mereka menunggu bayangmu untuk dinaungi.
Rindu itu 1sdm harapan, 2 sdm pilu, kau aduk bersama air kenangan. Dan kau telan dalam keadaan dingin.
rindu itu barisan doa, agar Sang pemilik waktu mendengar dan melindungimu kapanpun itu.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

cinta adalah ketika kau selalu mengucap padanya “hati-hati” padahal kau sadar hatimu pun dibawanya pergi.

 

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Cinta bukannya tidak tepat waktu, dia salah naik angkot
Cinta bukannya tidak tepat waktu. Kau saja yang terburu-buru.
Cinta bukannya tidak tepat waktu. Dia sedang dandan, bersiap diri. Entah di salon mana. Siap bertemu. Kamu.
Cinta bukannya tidak tepat waktu. Dia sedang bersama Tuhan. Pinjam kendaraan, menujumu.
Cinta bukannya tidak tepat waktu, dia hanya sedang menyiapkan kejutan.
Cinta itu bukannya tidak tepat waktu, dia hanya amnesia sebentar.
Cinta bukannya tidak tepat waktu. Kau yakin ada di tempat yang tepat?
Cinta itu bukan tidak tepat waktu. Dia hanya lupa taruh arlojinya dimana
Cinta bukannya tidak tepat waktu, dia kehujanan. Hujan rasa was-wasmu. Berhentilah begitu. Biar cepat terang, dan dia datang.

sebenarnya Cinta tidak pernah tidak tepat waktu. Dia hanya disiplin. Datang di waktu yg ditentukan, dia tidak akan terlambat 1 detik pun.
 
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Saya awali posting-an ini dengan senyum emoticon
20 tahun sudah  saya hari ini  , 19 Tahun telah saya tinggalkan , dia akan jadi sejarah. jadi catatan saja. dan tidak akan kembali.
kenapa saya sedih, ya? padahal, 19 Tahun  adalah tahun penuh keluh kesah, penuh jalan terjal, penuh air mata, penuh perpisahan. seharusnya saya senang 19 Tahun  berakhir. karena setidaknya, saya sudah berhasil menjalaninya dengan (ehm,) baik... "Alhamdulillah "
19 Tahun , saya melakukan hal ternekat dalam hidup saya. saya bahkan tidak percaya saya bisa sejauh itu. walaupun hasilnya menyedihkan, tapi setidaknya saya tau. saya punya keberanian untuk mencoba hal besar itu dan saya berhasil menerima kegagalan itu.

19 Tahun , saya akhirnya tau arti sejati dari merindu ibu , keluarga , ketika mereka sakit , dan saya jauh
19 Tahun , saya akhirnya tau arti jatuh cinta dan Patah hati disaat bersamaan * Sihiy
19 Tahun , saya akhirnya tau Tuhan tidak mau saya mengintip-intip catatannya. katanya, baru boleh saya baca setelah dia yakin saya siap.
19 Tahun , saya tau bahwa saya punya teman2 yang luar biasa.
19 Tahun , saya tau bahwa bergerak adalah berkah.
19 Tahun , saya tau bahwa perjalanan hidup ini  masih sangat  panjang.
19 Tahun , saya tau bahwa saya sangat beruntung. walaupun sepanjang perjalanan 19 tahun isinya keluh-kesah semua. ya,19 Tahun adalah keluh kesah. dan dari luar saya keliatan seperti pecundang yang tidak punya apa-apa. tapi di dalam, lahir seorang yang baru. dan kelahiran itu amat membahagiakan saya.

sebab itu, saya sedih saat tau 19 Tahun  akan berakhir. sebab ia adalah pilu yang mendidik saya jadi orang yang lebih baik. 
19 Tahun  adalah guru terbaik. terima kasih untuk 19 Tahun dibiarkan menghirup Oksigen dan menjalani takdirmuTuhan.

dan saya akhiri postingan ini dengan sedikit airmata haru.
19 Tahun , terima kasih banyak ya.
untuk hujan yang lembab itu, untuk Bos saya yang galak , Untuk Samudera yang pernah ada dihati saya , untk kesehatan Orang tua saya , untuk teman2 itu, untuk sajak-sajak itu, untuk malam-malam susah tidur itu, untuk  Luka itu , makasih banyak ya..
emoticon

Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
Melalui cerita-cerita buku, dan kisah-kisah yang diceritakan  orang tua saya , saya memahami.
bahwa hidup ini singkat, bahwa hidup ini seharusnya begitu padat dan menyenangkan.
bahwa setiap hal yang orang tua saya  ucapkan biasanya terbukti pada akhirnya.
bahwa mungkin kata kata : " ia  belum pernah tua, ibu  pernah muda"
itu sungguh mujarab.

Oh iya  ,  saya hidup di satu keluarga kecil, yang sederhana.
hal ini mungkin mempengaruhi masing-masing pribadi kami, anak-anak mereka. sampai sekarang.
Jujurnya, saya kurang suka hingar bingar. kadang bisa hanyut dengan pikiran sendiri.
seringnya lupa waktu jika sudah mulai larut dengan buku buku Dongeng  (*Novel* ) ;)

Apa yang bisa membuat saya bahagia?
mengetahui bahwa  berpuluh  kilometer dari sini, masih ada orang-orang yang menjadi kediaman abadi untuk saya,
yang kepada mereka selalu saya bisa kembali.
Mengistirahatkan hidup saya sejenak.
Berbahagia hanya dengan mengetahui bahwa ibu  saya hari ini senang dia sudah kembali sehat .
Dengan mengetahui bahwa ayah saya hari ini menang main game di komputernya. dan menelepon saya hanya untuk menanyakan " Cara mengatur Spasi di Mc Word " .. * hehe
as simple as that.



Apa yang bisa membuat saya bahagia saat ini,
adalah mengetahui bahwa jauh di ujung  kota kabupaten ini
ada satu rumah yang isinya masing-masing adalah sebagian hidup saya.
mengetahui bahwa ada suatu tempat dimana semuanya akan saling merapatkan barisan.
suatu tempat dimana hati saya tidak pernah berpindah. menjadi utuh kembali.
suatu tempat bernama rumah.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Entah , sekali lagi hanya entah ..saya nggak tahu alasannya
Udah sering banget malam malam saya dihiasi tawa bayi dalam mimpi 
saya mimpi menggendong bayi , dan dia anak saya .. huhtf .. sayangnya itu hanya dalam mimpi 
tapi suer !! Mimpi itu buat saya sering kepikiran , dan pengen banget menjadikannya nyata
* Sigh * 
( Masaaloh  , Nikah saja saya Belum .. and u are a single girls kay  hehehe..  .. uhh .. sialll !!! )
saya jatuh cinta padanya , pada bayi , pada tawanya , pada matanya .. ahh.. saya memang lagi jatuh cinta secinta cintanya pada bayi .. hiks hiks .. :(  , hmm.. 
"Tawa bayi itu adalah musik dari langit , Nyanyian dari surga .." saya pernah Post kalimat ini di Status FB , karna malamnya saya lagi lagi Mimpi punya bayi dan sedang menggendongnya bermain di pantai



Jika saatnya nanti kita bertemu,
Akan ku pandangi kamu, satu jam, dua jam, bahkan mungkin seharian.
Tak apalah menganggu jam makan siangku, melihatmu, kuyakin tenangkan hatiku.

Jika saatnya nanti aku memilikimu,
Akan ku sayangi kamu sepenuh hatiku,
Akan ku berikan kamu yang terbaik dari hidupku,
Bahagiamu tentulah menjadi bahagiaku.

Jika saatnya nanti aku melihatmu tumbuh,
Akan kuberikan kamu support dan kepercayaan,
Bilang padaku jika kamu kecewa,
Sampaikan padaku jika kamu tak suka,
Aku akan berusaha menjadi lebih baik lagi.

Jika saatnya nanti kamu memilih hati yang lain untukmu berbagi hidupmu,
Jangan khawatir sayang, aku akan tetap mencintaimu,
Pintu rumah akan selalu terbuka untukmu, untuk sekedar berkeluh kesah atau bercerita apa saja.
Aku pasti tidak akan lupa meng-email mu setiap minggu, sekedar berkata hello, dan berharap bahagia selalu hidupmu..

Anakku sayang,
Jika nanti kamu ada dihidupku,
Percayalah, aku akan mencintaimu hingga akhir usiaku..


Ah ya Allah .. saya benar benar demam bayi .. hiks hikss .. Tapi apa bisa punya bayi tanpa nikah
* Mikir nggak jelas * hehehe
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Tanggal 30 Juli 1958 , ibu saya dilahirkan , dan 30 Juli 2010  kemarin beliau telah berusia 52 Tahun , setengah abad lebih dua tahun ya Bu , Ibu saya perempuan Agamis dan taat , Tidak peduli betapa lelahnya dia setiap hari , tapi di sepertiga malamnya saya selalu melihat dia terbangun , berwudhu , mendirikan sholat dan ditutup dengan tilawah Al quran
Tidak terlalu mengherankan , karna ibu saya juga lahir dari keluarga yang sangat taat , Kakek adalah pendiri perguruan islam dulunya di daerah saya , hingga kemudian beliau wafat , ibu terus melanjutkan perjuangan dakwah kakek melalui Organisasinya

Tanggal 10 Oktober 1989 , diusia 31 Tahun Ibu saya menikah dengan ayah saya, Menikah diusia 31 tahun di Zamannya adalah tergolong " Usia Tua " Tapi begitulah ibu saya , dia perempuan Gigih , dan Allah mengabulkan , mimpinya menikah setelah berhasil Menggerakkan kaum muda untuk lebih mengenal islam , dan menggunakan Jilbab telah tercapai , dan ditengah tengah dakwahnya dia bertemu dengan ayah saya 
Dalam waktu tidak lebih dari 3 Bulan setelah bertemu , mereka memutuskan menikah 

***
Disore yang lelah sepulang  dari kantor ,saya mendapati ibu saya sedang di teras , Hari itu dia kekota saya untuk menyelesaikan tugas dinasnya ..
Saya mengecup kedua Pipinya sangat lama , hingga ibu saya sedikit Bingung

" Tak biasanya ia mencium lama gitu ... Minta tagihan nya lah kalo lama lama .. hehe "
senda gurau ibu saya  selalu , " Hmm.. apa yang bisa ia berikan untuk seorang bidadari berusia 52 Tahun yang terbaik yang ia kenal "Rayu saya
" Met Milad ya Bu , semoga ibu selalu sehat , Ia sayang ibu " lanjut saya  dan langsung mengecup pipinya kembali ( Sebenarnya banyak doa yang ingin saya panjatkan , Tapi rasa sedih yang menyeruak membuat saya  hanya bisa berucap - ia Sayang ibu - saja )
" Sama sama nak " jawabnya 
Dan obrolan kami mengalir  seperti biasanya  , sudah 2 minggu tidak bertemu dengan nya  setelah kepulangan saya  sebelumnya kerumah , membicarakan hal hal yang baru saya jumpai , dan bercerita Diklat yang baru ibu saya  ikuti 
Memiliki sahabat seperti ibu adalah kebahagian tak terduga , 52 tahun umur sahabat saya  itu ,  Namun percayalah dia adalah perempuan tercantik diusia 52 tahunnya :) 

disela sela pembicaraan saya  bertanya 

" Pencapaian apa yang telah ibu capai diusia 52 Tahun bu ?"
ibu saya  tersenyum , lalu kembali memandang saya
" Ia adalah pencapaian ibu loh , Jadi .teruslah menjadi Sholehah anakku , maka Pencapaian ibu akan semakin Hebat "
Tak terasa air mata saya mengalir , rasanya sudah tak tahan lagi , sejak tadi isak berusaha ditahan  memang , entah karena rindu atau hal hal lain yang akhirnya menyeruak keluar 
" InsyaAllah" jawab saya
lalu ibu saya  tersenyum , Senyum yang tetap manis diusia 52 tahun , senyum yang akan saya tukar dengan apapun didunia ini .. dalam hati saya  terus berkata .. Allah Jaga ibu saya , Saya mencintainya .. karena Engkau ..

Met Milad ke 52 Tahun ibuku 
Dra. Bahraini Pasaribu .. 




Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Rindu yang menyeret tanganku
Untuk menggarap sajak ini
Dimana namamu
Masih membabi buta
Terselip di antara baitnya
Menyisip di antara hurufnya


Rindu yang memaksaku
Menulis sajak ini
Ketika sebuah kata
Merangkak dari dasar dada
Memanjat kerongkongan
Dan terhenti di sana


sebuah kata yang entah bagaimana bunyinya
sebuah kata yang entah bagaimana cara membacanya
tersangkut di kerongkongan
membusuk di sana


padahal sudah ku cambuk mulutku 
agar bisa ucapkannya
tapi, malah air dari mata yang mengalir
kau bilang
yang paling sakit adalah sepi
sini! masih merindumu !
rasanya lebih brengsek dari sepi yang kau bilang itu!


tapi sebuah kata
yang entah bagaimana membacanya
yang entah bagaimana mengucapkannya
yang entah bagaimana mengertikannya
tersangkut di kerongkongan
padahal, kata itu
adalah wakil yang jelas
dari seribu sajakku untuk mu!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

Seorang Isteri dan Ibu biasa biasa saja, Bekerja Sebagai Ibu Rumah Tangga dan Akuntan BUMN , Welcome to My Virtual Home :)

TIME

Ikuti Kami di Medsos Lain yah !

  • Apresiasi Sastra
  • Blog Puisi
  • dakwah Muslimah
  • facebook
  • Google+
  • instagram
  • My Facebook
  • pinterest
  • Tanya Jawab Masalah Islam
  • twitter
  • youtube

Categories

  • Cerita Kehamilan
  • Cerita Keluarga
  • FIKSI
  • Menuju Jalan Menyetia
  • TAMBAHKAN CINTA

recent posts

Sponsor

Facebook

Blog Archive

  • November 2018 (1)
  • September 2018 (1)
  • December 2013 (1)
  • May 2013 (5)
  • April 2013 (1)
  • March 2013 (2)
  • December 2012 (2)
  • October 2012 (2)
  • September 2012 (2)
  • July 2012 (1)
  • April 2012 (1)
  • February 2012 (1)
  • December 2011 (1)
  • November 2011 (7)
  • October 2011 (1)
  • September 2011 (1)
  • August 2011 (1)
  • July 2011 (7)
  • April 2011 (1)
  • March 2011 (1)
  • February 2011 (1)
  • January 2011 (1)
  • December 2010 (3)
  • November 2010 (3)
  • October 2010 (3)
  • September 2010 (4)
  • August 2010 (13)
  • July 2010 (12)
  • June 2010 (24)
  • May 2010 (26)
  • April 2010 (32)
  • March 2010 (19)
  • February 2010 (7)
  • January 2010 (1)
  • December 2009 (3)
  • November 2009 (3)
  • July 2009 (1)
  • April 2009 (3)
  • March 2009 (20)
  • February 2009 (2)
  • January 2009 (1)
  • December 2008 (5)
  • November 2008 (11)
  • March 2008 (1)

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates