"SEBUAH KATA"

by - August 02, 2010


Rindu yang menyeret tanganku
Untuk menggarap sajak ini
Dimana namamu
Masih membabi buta
Terselip di antara baitnya
Menyisip di antara hurufnya


Rindu yang memaksaku
Menulis sajak ini
Ketika sebuah kata
Merangkak dari dasar dada
Memanjat kerongkongan
Dan terhenti di sana


sebuah kata yang entah bagaimana bunyinya
sebuah kata yang entah bagaimana cara membacanya
tersangkut di kerongkongan
membusuk di sana


padahal sudah ku cambuk mulutku 
agar bisa ucapkannya
tapi, malah air dari mata yang mengalir
kau bilang
yang paling sakit adalah sepi
sini! masih merindumu !
rasanya lebih brengsek dari sepi yang kau bilang itu!


tapi sebuah kata
yang entah bagaimana membacanya
yang entah bagaimana mengucapkannya
yang entah bagaimana mengertikannya
tersangkut di kerongkongan
padahal, kata itu
adalah wakil yang jelas
dari seribu sajakku untuk mu!

You May Also Like

0 komentar