Powered by Blogger.

Pondok dan Halaman Tempat Bercerita :)

-Khairiah_p- Virtual Home

2010
Penghujung Tahun
rasanya waktu berjalan seperti udara yang berdesak-desakan memenuhi ruang kosong.
Seperti sesak yang berlomba-lomba mencari jeda di sela-sela jendela agar dapat terbang bebas ke angkasa.
berlomba merampungkan detik demi detik yang mereka miliki di tahun ini.
Namun, bukankah terasa sangat lelah berkejaran dengan waktu?

Supaya  tidak lupa. Ini semacam pengingat saja.
Untuk 1 tahun Masehi yang hampir berlalu. Terima kasih ya Allah ...
Paling tidak, saya  tahu pasti, 
sejak tahun ini memulai perjalanannya akan ada banyak hal yang berubah. 
Akan ada ruang-ruang kosong yang terisi dengan banyak cerita. 
Akan ada banyak pintu yang terbuka satu per satu. 
Tapi sering luput, satu tahun ini semacam berkah dari Tuhan. 
Mungkin semacam pesan, kira-kira berbunyi seperti ini 

"Dunia itu indah kay , maka jelajahilah detik demi detik waktumu dengan tersenyum."

Saya sering lupa, ketika misalnya hujan turun, 
saya bersorak untuk air yang turun dari langit, tapi juga sering merutuk bercak-bercak kecoklatan yang membekas di celana karena tanah yang basah. dan saya yang tidak bisa keluar kemana mana 

Atau ketika panas matahari menyengat, berapa banyak umpatan yang saya keluarkan hari itu. 
Seperti dengan sendirinya memanaskan hati yang seharusnya tetap dingin...
ah .. betapa sangat manusiawinya saya

Supaya tidak lupa. Ini semacam pengingat saja.
Untuk 1 tahun Masehi yang hampir berlalu hari ini . Terima kasih ya Allah ...
Paling tidak, semua yang berganti telah ditapaki entah dengan perlahan atau dengan terburu, dengan berjatuhan juga  dengan percah percah hati yang berusaha dirapikan atau juga dengan malam malam susah tidur , dengan rute yang lurus atau berkelok, hmm,,
sudah sepantasnya saya berterima kasih padaMU  ya Allah .
Untuk tawa, air mata, senyuman, keringat... terima kasih ya Allah

Tak ada doa khusus awal tahun. 
Karena Tuhan sayang yang baik mengizinkan saya berdoa sepanjang tahun... ;) ya Kan Rabb ?? 



.


Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Dipenghujung Tahun ini   orang-orang akan berteriak memanggil MU. 
entah hati mereka ikut menyambangiMU atau tidak. aku tidak tau.
untukku , aku menyerumu paling tidak 5 kali sehari Tuhan , Engkau tentu lihat 
Beberapa kali dalam seminggu kubangunkan badanku ketika terlelap malam hari
Tuhan .. aku tahu ..
KAU bakalan sangat sibuk mendengar mereka juga aku , manusia dengan segala minta.
oke, jadi, ku putuskan untuk terus meminta kepada MU, Karna Kau Tuhan yang dahsyat
tahun ini hidupku terasa Lelah , Tuhan.
banyak luka di sini sana.
tapi saat luka itu berakhir, berjuta terima kasih ingin ku sembahkan pada MU.
dengan luka, KAU buat hidupku sangat indah, Tuhan.
sebelum bisa berjalan sudah sepantasnya seorang bayi jatuh berkal-kali dan menangis.
aku cinta Kau Tuhan!

( Maaf kalo hari ini aku sedikit aneh dengan kata kataku Tuhan )

Tuhan,
boleh minta sesuatu
sebagai hadiah Tahun depan ?

aku ingin dapat sebuah penawar,
Jujur saja, Tuhan.
aku sudah lelah

boleh aku minta penawar itu kan , Tuhan?
Boleh?
Boleh aku minta seorang penawar sebagai hadiah darimu ?
Boleh? ^_^


Tuhan,
Jika boleh meminta lagi,
tolonglah, Tuhan.
panjangkan umur dia yang ku sebut ibu
dan dia yang ku panggil ayah
agar bisa mereka bahagia dengan keringatku
setelah jutaan jerih payah.

Oke, Tuhan?
Kau paling jago masalah kabul-mengabulkan.
Ya, kan?
Jadi tolong kabulkan….
Oke?
TUHAN?


( Penghujung Tahun 2010 )
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Setelah kuantarkan anakku pulang kerumah , aku pun mulai berdandan sedikit , seperti biasa yo , aku selalu deg degan hebat untuk bertemu denganku , " Sialan !!!", aku memaki diriku sendiri , wanita umur 42 tahun yang jatuh cinta pada Yondra Halim Gusthaf . pria 23 Tahun.

3 jam berlalu ,  kita berbincang panjang tak ingat lagi pertengkaran hebat 2 hari yang lalu  yang jelas malam itu aku begitu merindukanmu dan setengah sadar aku telah berada di hotel bintang 3 tak begitu jauh dari oriental restaurant tempat kita bertemu tadi sore

Hujan aku rasa masih deras diluar  Tapi entahlah, sepertinya memang hujan, atau cuma gerimis, , aku tak benar-benar tau. Tak peduli. Aku lebih suka bergelung di balik selimut, melindungi kulitku yang telanjang dari serbuan udara dingin AC kamar hotel ini , meringkuk mencari kehangatan dalam pelukanmu yang nyaman sambil diam-diam menghitung dalam hati berapa menit lagi waktu tersisa sebelum malam jatuh dan memaksaku pulang. Telepon genggamku berdering-dering sejak tadi, dan kita pura-pura tak mendengar, membiarkan deringnya berhenti setelah beberapa kali tak mendapat jawaban.
“Siapa?”

“Gak tau, biarin aja.”

Dan kamu tersenyum, mencium lembut puncak kepalaku, membelai pipiku kemudian di bawah selimut tanganmu yang lain kembali menjelajah nakal, tak peduli protes pura-pura dan omelanku.

“Sayang…”
“Ya?”
“Aku gak pengen pulang”
“Kalo gitu gak usah pulang. Di sini aja. Berani?”

Pertanyaan yang kita sudah tau jawabannya. Pertanyaan yang membuatku menyembunyikan tangis dan berpura-pura sibuk mencari pakaian dalam yang terberai entah kemana, membiarkanmu menertawai serapahku. Tentu saja aku tak bisa tinggal. Aku harus pulang dan menyiapkan alasan paling masuk akal kemana saja aku pergi seharian.

“Baby..”
“Ya, sayang?”
“Inget gak, aku pernah bilang waktu itu. If loving you is wrong….”
“Then I don’t want to be right. Yang itu, kan? Iya, aku inget.”

Rasanya memang tak ada lagi yang harus kita ucapkan. Diamku, kebisuanmu telah menjelaskan semuanya. Kita jatuh cinta, dan akan memeliharanya sampai batas kesabaran kita. Dan kerelaan. Dan kebersediaan berkorban. Dan keinginan yang kuat untuk saling menunggu. 

Entah apa yang kita tunggu. Entah sampai kapan. Atau bagaimana kita akan melewati kesedihan di antara waktu-waktu di mana aku tak bisa menyentuhmu.

Kalau saja bisa…kalau saja kita punya kuasa menafikan sekian banyak perbedaan, melupakan kemungkinan bahwa semua mata akan memandang kita sebagai manusia-manusia aneh dan sakit jiwa karena jatuh cinta pada saat dan kepada orang yang sangat sangat sangat salah, aku ingin bersamamu malam ini, dan besok malam dan besok malamnya lagi. Aku bahkan rela meninggalkan rumah dan hidupku yang nyaman, terbang bertualang dan berjudi dengan hidup sekali lagi, bersamamu.

Malam ini rindu 2 hari yag membubung itu dibayar lunas ..
aku mencintaimu Yo .. sangat 

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

Seorang Isteri dan Ibu biasa biasa saja, Bekerja Sebagai Ibu Rumah Tangga dan Akuntan BUMN , Welcome to My Virtual Home :)

TIME

Ikuti Kami di Medsos Lain yah !

  • Apresiasi Sastra
  • Blog Puisi
  • dakwah Muslimah
  • facebook
  • Google+
  • instagram
  • My Facebook
  • pinterest
  • Tanya Jawab Masalah Islam
  • twitter
  • youtube

Categories

  • Cerita Kehamilan
  • Cerita Keluarga
  • FIKSI
  • Menuju Jalan Menyetia
  • TAMBAHKAN CINTA

recent posts

Sponsor

Facebook

Blog Archive

  • November 2018 (1)
  • September 2018 (1)
  • December 2013 (1)
  • May 2013 (5)
  • April 2013 (1)
  • March 2013 (2)
  • December 2012 (2)
  • October 2012 (2)
  • September 2012 (2)
  • July 2012 (1)
  • April 2012 (1)
  • February 2012 (1)
  • December 2011 (1)
  • November 2011 (7)
  • October 2011 (1)
  • September 2011 (1)
  • August 2011 (1)
  • July 2011 (7)
  • April 2011 (1)
  • March 2011 (1)
  • February 2011 (1)
  • January 2011 (1)
  • December 2010 (3)
  • November 2010 (3)
  • October 2010 (3)
  • September 2010 (4)
  • August 2010 (13)
  • July 2010 (12)
  • June 2010 (24)
  • May 2010 (26)
  • April 2010 (32)
  • March 2010 (19)
  • February 2010 (7)
  • January 2010 (1)
  • December 2009 (3)
  • November 2009 (3)
  • July 2009 (1)
  • April 2009 (3)
  • March 2009 (20)
  • February 2009 (2)
  • January 2009 (1)
  • December 2008 (5)
  • November 2008 (11)
  • March 2008 (1)

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates