Mau Yang Seperti Apa ???
Alhamdulillah , belakangan ini sudah ada titik terang nampaknya dari SK kami ( Anak anak Pembangkit Sumbagut ) ,, dan InsyaAllah SK itu nggak akan lama lagi sampai ditangan ku ..
dan bagi yang telah berbahagia di KITSU sana , aku ucapkan Selamat , walaupun akhirnya ada yang tetap di tempat , dan Nggak jadi pulang kampung .. smoga itu lah tempat terbaik kawan ... Aku sudah tidak begitu penasaran lagi , rasanya 80 % peluang nya adalah disini , dan tidak kemana mana ..
Tepatnya kemarin , sewaktu aku beres beres barang hendak pulang , kulihat sekilas " Home" di Fb , dan tergelitik juga baca salah satu status kawan , yang baru nerima SK di KITSU sana , bgini Bunyinya :
" SK dh di tangan.. Bsok tinggal sebar undangan!! nikah.. nikah.. nikah.. hahahaha,,"Hmmm. semuanya pada sudah mulai mengarah pada hal yang lebih serius seperti pernikahan dengan diterimanya SK , waduw ,aku tidak memungkiri hal ini , beberapa kali juga terlintas untuk selalu membicarakan ini dan hal ini bukan hal yang terlalu asing sebenarnya , anak mess ku sudah ada 2 orang yang akan di pastikan menikah Tahun Depan dengan orang orang Pilihan mereka ..
dan tentu saja , mereka selalu menanyakan pertanyaan yang sama jika melihatku yang masih betah tidak menjalani hubungan karena permintaan orang tuaku ..
“Seperti apa lelaki pilihanmu?”
Aku sering sekali mendapat pertanyaan seperti itu dari mereka , yang Jujur saja , aku
selalu kehilangan kata-kata untuk menjawabnya. Aku kesulitan menemukan kalimat
untuk mendeskripsikannya. Seperti apa? Yang idealiskah? Yang memenuhi keinginan
orang-orang terdekatkukah? Atau yang realistis?
selalu kehilangan kata-kata untuk menjawabnya. Aku kesulitan menemukan kalimat
untuk mendeskripsikannya. Seperti apa? Yang idealiskah? Yang memenuhi keinginan
orang-orang terdekatkukah? Atau yang realistis?
Pilihan.
Apakah aku masih boleh memilih? Kalaupun boleh, bisakah aku memilih?
Bagaimana kalau pertanyaannya diganti saja , kataku suatu ketika...
“Seperti apa lelaki yang kau harapkan?”
Ya, harapan, aku merasa Harapan Nampaknya lebih bersahabat daripada pilihan.
Berharap kepada-Nya agar dipilihkan yang terbaik.
Menerima seseorang yang telah dipilih-Nya, akan terasa lebih nyaman daripada memilih seseorang yang belum tentu dipilihkan Allah untukku.
Tetapi, kalau memang boleh, kalau boleh nih yah ... ini juga kalau boleh
memilih, aku hanya ingin satu hal.:
memilih, aku hanya ingin satu hal.:
"Dia mencintaiku. Itu saja."
Cukup? Tidak.
Dia harus membuktikannya dengan jalan yang telah Allah tunjukkan, jalan yang Ia ridhoi.
Bagaimana membuktikannya?
Dengan kecerdasan dan pemahaman agama yang baik..
dengan ibadah yang Sholih, dengan akhlakul karimah, dengan kelembutan hati, ia akan menujukkan
cintanya dengan cara yang baik.
cintanya dengan cara yang baik.
itulah yang aku harapkan
Bagaimana dengan fisik? Aku tidak munafik. aku juga manusia Normal dan Manusiawi jika
manusia menyukai keindahan. Tetapi, adakah ciptaan Allah yang buruk?
manusia menyukai keindahan. Tetapi, adakah ciptaan Allah yang buruk?
Lelaki pilihan itu,
Tampan karena ia dicintai, bukanmencintainya karena tampan.
Ia gagah karena kekuatan dan usahanya untuk melindungi, bukan melindungi karena kegagahannya.
Ia lembut karena ia mencintai, tetapi menjadi kuat ketika ia dicintai. Ia sabar karena ia tak ingin
menyakiti.
menyakiti.
Terakhir, Allah-lah yang akan memilihnya untukku. Itulah lelaki pilihanku.
( Tulisan ini terisnpirasi setelah Seorang teman mendiskusikan Lelaki pilihannya , yang Menurutnya sangat Luar biasa , Smoga Langgeng dan Hubungannya Lebih serius lagi, dan Segeerakanlah semua niat yang Baik yang telah terlintas dalam hati ,, smoga nantinya Allah memberikan yang terbaik Juga ... AMIN )
0 komentar