10 September 2018 , Ibu Kami Tercinta Berpulang Ke RahmaTullah (2)

by - November 26, 2018




Setibanya waktu zuhur saya masih melihat ibu saya bangkit sholat zuhur, dan masih duduk berdoa,cuma rasanya agak pendek waktu sholatnya, biasanya ibu sholat dalam waktu yang lumayan lama dan berdoa juga dalam waktu yang lumayan lama, tetapi hari itu agak berbeda, kemudian selesai sholat ibu juga langsung baringan dikasur , nafasnya juga tidak stabil, saya semakin deq deqan namun setiap saya tawarkan ajakan untuk kerumah sakit ibu tidak berkenan, beliau bilang "dak lamak memang parasaan umak, malitak sajo, tidulah umak dulu, bekko jago tidu mungkin agak lamak badanko"

saya pun sudah mulai dag dig dug gak karuan, opsi yang bisa saya tawarkan ke umak cuma membawanya kerumah sakit, karna saya tidak memiliki alat apapun seperti oksigen dirumah

jam berdetak terus berdetak hingga sore magrib, Umak masih terlihat lelah seperti itu dan saya pun semakin galau tidak karuan, bagaimana tidak, saya cuma sendiri dirumah, suami saya saat itu sedang piket shift sore hingga malam dan dipastikan tidak pulang hingga esok pagi hari, kondisi umak semakin mengkhawatirkan, dan sedang tidak ada ART yang berhasil saya ajak tidur dirumah

setelah sholat isya umak pun mulai meningkat sesaknya dan masih juga tidak mau dibawa ke rumah sakit, saya pun sudah tidak sabaran, hingga akhirnya pas jam mau tidur saya udah mulai agak marah kenapa umak gak mau dibawa berobat, dan saya menangis, saya gak ada pertolongan apa apa disini umak tutur saya, saya nanti bagaimana jika semalaman ini umak bertambah sesaknya tutur saya, lalu kemudian melihat saya bercampur panik dan tangis umak pun mau diajak kerumah sakit, saya telepon Tulang saya yang di pandan dan "Oncu" begitu saya memanggilnya pun datang beserta istri dan Topa adik saya membopong umak dan membawa kerumah sakit pada pukul 22:00 WIB

Malam itu terasa panjang sekali, saya dirumah dan mereka di rumah sakit, saya dirumah karena tidak mungkin saya membawa 2 anak ke rumah sakit untuk tidur. saya hanya bisa berdoa dirumah, berdzikir dan memohon pertolongan Allah semoga kondisi umak segera membaik


Sabtu , 08 September 2018

Saya kemasi barang cepat cepat, ART saya masuk setengah Hari hari sabtu, jadi saya bisa kerumah sakit dari pagi hingga siang, kemudian berganti shift kembali dengan adik atau dengan Oncu
saya dapati kondisi umak dirumah sakit masih sangat lemah, masih mengenali saya, cuma nafasnya sangat tidak stabil, sebentar minta duduk sebentar minta baring kembali, sebentar minta sholat, cuma apapun yang dimintanya dia selalu tidak lupa berdzikir, entah itu Astaghfirullah, entah kalimah tahlil, Umak selalu mengucap itu, dzikir selalu, begituun saat serangan datang atau perasaannya semakin tak enak, dia pun dengan keras selalu meneriakkan kalimah tahlil

Hingga sabtu itu dokter Spesialis yang menangani umak mengatakan kondisi umak sangat buruk terlalu banyak cairan dalam tubuhnya, dikarenakan ginjalnya tidak mampu mengeluarkan air dengan baik dalam tubuh, jadi tindakan yang akan dilakukan dokter yang pertama adalah mengeluarkan cairan dalam tubuh umak secara bertahap, proses ini diberitakan oleh dokter tidak bisa dilakukan secara instan harus dilakukan perlahan demi perlahan dengan bantuan obat obatan.
Baiklah, saya menyetujui tindakan yang disarankan dokter, dan mengingat kondisi sesak umak juga rasanya tidak mungkin melarikan atau membawa ke medan untuk mendapatkan tenaga medis dan pengobatan yang lebih baik jika dimedan,

Disore hari sabtu kondisi umak ada tenangnya, sempat didatangi temannya, yaitu ibu teti, dan masih sempat berbincang panjang dengan temannya, dan sempat bertelepon dengan adik saya titti, masih bisa nyambung diajak ngomong ditelepon saya sangat senang dengan kondisi umak yang agak tenang pada saat itu, namun kondisi itu kembali menurun saat temannya pulang dan mulai kembali meraung sesak kemudian minta dipakaikan mukena terus terusan , mulai sholat terus terusan. mulai mengigau tapi masih mengenali saya 




Minggu. 09 September 2018

Proses pengobatan umak terus berlangsung, namun sejak masuk rumah sakit perubahan yang saya rasakan sangat minim bahkan tidak ada sama sekali, kondisi umak tidak banyak membaik, biasanya umak ketika di rawat seperti sebelum sebelumnya, hari pertama masuk biasanya parah, namun hari kedua dan seterusnya udah mulai baikan perlahan demi perlahan, dan biasanya hari ketiga keempat sudah minta pulang karna merasa sudah enakan dan marsak dengan hawa rumah sakit, namun kali ini kondisi umak berbeda, pada hari kedua semakin parah, mulai mengigau dan  tidak mau makan apapun yang saya bawakan, saya bawakan kue talam di pagi senin, dan makanan makanan yang biasanya dia sangat sukai, namun kali ini dia tidak ingin disuapi sama sekali.



(source Pic : https://quranicquotes.com/2016/08/12/246-quran-al-mulk-1/)

You May Also Like

0 komentar